Acara yang rutin digelar setiap bulan ini menjadi wadah penting untuk menyatukan langkah antara tenaga kesehatan, pemerintahan, pihak keamanan, hingga elemen masyarakat dalam menyikapi tantangan kesehatan, khususnya tiga penyakit menular utama yang menjadi sorotan: AIDS, Tuberkulosis (TBC), dan Malaria atau yang disingkat ATM.
Hadir dalam forum strategis tersebut, antara lain Kadinkes Kabupaten PALI yang diwakili oleh Risky Said, S.Farm, Kepala Puskesmas Tanjung Baru, H. Hazairin, SKM, M.Kes, Camat Penukal Utara, Fahrudin, S.Psi, Kapolsek Penukal Utara, IPDA Budi Anhar, SH, M.Si, Kanit Intelkam, AIPTU Dodi Wisno, SH, Bhabinkamtibmas, BRIPKA Hengky, Para Kepala Desa, bidan desa, kepala sekolah, dan unsur masyarakat lainnya
Kapolsek Penukal Utara IPDA Budi Anhar menegaskan pentingnya peran kepolisian dalam mendukung program kesehatan masyarakat.
"Penyakit seperti AIDS, TBC, dan Malaria tidak bisa diatasi oleh sektor kesehatan saja. Dibutuhkan sinergi kuat dari semua elemen, termasuk keamanan dan pemerintahan desa, untuk edukasi dan pencegahan," ujarnya.
Beberapa tujuan khusus dari mini lokakarya ini antara lain mengevaluasi pelaksanaan kegiatan sebelumnya, mengidentifikasi permasalahan kesehatan yang muncul di masyarakat, serta merancang rencana tindak lanjut yang lebih terarah dan terukur.
Selain itu, lokakarya juga diharapkan mampu mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
Mini lokakarya lintas sektoral ini menjadi refleksi nyata bahwa pembangunan kesehatan tidak bisa berjalan sendiri.
Kolaborasi antara tenaga medis, aparat pemerintahan, kepolisian, serta tokoh masyarakat adalah kunci untuk menciptakan masyarakat PALI yang lebih sehat, tangguh, dan sejahtera.
Posting Komentar