Upacara ini diikuti oleh seluruh jajaran petugas, serta perwakilan warga binaan, berlangsung dengan khidmat dan tertib.
Kegiatan tersebut menjadi momentum penting untuk mempertegas komitmen Lapas Sekayu, dalam menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, sekaligus sebagai pemersatu dalam keberagaman.
Dalam kesempatan tersebut, Kalapas Sekayu, Aris Sakuriyadi membacakan sambutan resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi. Dalam sambutannya, Yudian mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk kembali merenungkan makna dan pentingnya Pancasila sebagai pondasi utama kehidupan berbangsa yang majemuk.
"Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun kita membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia," katanya.
Lebih jauh lagi, dalam sambutan tersebut ditegaskan bahwa penguatan ideologi Pancasila merupakan langkah fundamental, untuk memastikan bahwa proses pembangunan bangsa senantiasa berpijak pada nilai-nilai luhur ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
"Dalam era globalisasi dan digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap Pancasila pun semakin nyata. Kita menyaksikan penyebaran paham-paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi, hingga disinformasi yang mengancam kohesi sosial kita. Oleh karena itu, melalui Asta Cita, kita dipanggil untuk melakukan revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam segala dimensi kehidupan: dari pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang-ruang digital," lanjutnya.
Peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapas Sekayu ini diharapkan menjadi sarana pembinaan karakter bagi warga binaan, serta memperkuat komitmen seluruh jajaran untuk menegakkan nilai-nilai kebangsaan dalam lingkungan pemasyarakatan.
Posting Komentar